"Bagaimana bisa Amara di culik Kinara? bagaimana kejadiannya?" tanya Rania dengan bibir bergetar.
Sambil mengusap air matanya. Ia menceritakan kejadian tadi sore saat di alun-alun itu. Kinara sesekali di iringi isak tangis.
Melihat Kinara menangis, dr. Hendi menenangkannya sambil mengelus tangganya.
"Sabar Kinara, semoga polisi cepet menemukan Amara," ucap dr. Hendi.
"Aminn, tapi kalau terjadi sama anakku gimana! Huhuhuhuhu.. " tangis Kinara pecah lagi.
Suara mobil berhenti di depan rumah. Roger segera pulang mendapat kabar kalau Amara di culik.
Tak Terima kalau cucunya di culik. Shock, panik juga marah bergumpal di dada Roger.
"Kamu udah lapor polisi nak?" tanya Roger.
"Udah Pa!" kata kata Kinara sendu.
"Coba kau telepon Nomer mbok Surti. Motif apa mereka menculik cucuku itu? apa mereka minta tebusan?
"Nomer Mbok Surti nggak bisa di hubungi sejak tadi pa," kata Kinara