Pagi ini Lidya menemani Nyonya Vera ke taman belakang rumah hanya sekedar untuk mengambil udara segar di pagi ini.
"Lidya tolong buatkan beberapa bunga mawar itu untukku. Aku akan menaruhnya di dalam vas untuk aku letakkan di atas nakas dekat tempat tidurku." Nyonya Vera memberikan perintah kepada Lidya untuk mematikan beberapa mawar merah yang kini sedang bermekaran.
"Baik Nyonya!" Dengan senang hati Lidya langsung menerima perintah dari Nyonya Vera. Lidya memetik lima tangkai bunga mawar merah dan segera memberikannya kepada Nyonya Vera.
"Indah dan harum," Nyonya Vera menghirup bau dari mawar yang ia pegang.
"Dulu aku sangat menyukai bunga mawar, hingga suatu hari aku merasakan trauma dalam hidupku ketika melihat bunga mawar," nanar Nyonya Vera menang rawang jauh menatap langit biru.
Tiba-tiba air mata Nyonya Vera menetes.
"Kenapa Nyonya menangis? Apakah itu sebuah cerita pilu? Jika itu memang berat jangan kau katakan."