"Maaf telat dokter!" kata Suster Putri menarik kursi di depannya. Lalu memesan minuman es coklat seperti dr. Hendi.
Dr. Hendi menatap tajam, Suster Putri yang tak merasa bersalah itu. Padahal sejak tadi ia menunggu jawaban dari Putri kenapa dia malah santai begini?
Mendapat tatapan tajam dari dr. Hendi. Putri tak merasa bersalah, ia balik menatap tajam dr. Hendi. Namun sejenak menyunggingkan senyumnya.
Sesaat hening. Lalu dr. Hendi membuka obrolannya. Ia menanyakan kenapa Suster Putri tak bersedia membantunya?
"Kenapa kau batal balas dendam dengan Kinara? apa sudah hilang sakit hatimu?" tanya dr. Hendi.
"Aku malas berurusan dengan Kinara Dokter!"
Dr. Hendi langsung terdiam. Ia lalu menunduk. Kalau sudah malas yang bicara susah untuk di ajak kerja sama.
dr. Hendi menghela napas pelan. Ingin ia lakukan apa saja untuk membujuk Suster Putri.
"Kau butuh uang berapa? Nanti aku akan transfer!"