Prang!
Gelas yang di pegang Kinara pecah. Ia melongo melihat pecahan kaca itu.
"Ada apa ini?" tanya Kinara dalam hati.
Rania dan Mama Eni juga mendekat, ia ingin mengetahui perihal suara itu.
"Kenapa nak?"
"Nggak apa- apa Ma, ini cuma gelas pecah aja,"
"Bersihkan gelasnya, tapi hati- hati nanti ke gores!"
"Iya Ma,"
Lalu Kinara mengambil plastik dan menaruh pecahan gelas di dalamnya. Kinara membuangnya di tempat sampah. Jantungnya berdetak kencang, entah kenapa mendadak mendapat perasaan seperti ini.
Tak memikirkan perasaan yang tidak enak itu hadir, Kinara melihat Amara. Setelah di mandiin Rania, Amara tidur. Ia nampak pules sekali. Lucu banget melihatnya seperti ini. Kinara mengecup pipinya lembut, kehadiran Amara mengobati kegundahan Kinara. Tak ada Aris di sisinya membuatnya terguncang.
Laki-laki perhatian dan penuh cinta itu tak di ketahui di mana rimbanya. Kinara tak ingin larut dalam sedihnya terus menerus. dirinya harus semangat jalani hidup demi Amara