Malik memberikan buku penyemangat jiwa pada Steve. Semangat untuk bangkit dan menyembuhkan diri sendiri.
Steve merinding saat membaca buku dari Malik itu. Kata- kata menghantam jiwanya menusuk kalbu yang dalam.
Tak sanggup membaca buku itu. Ia menutup lagi dan memejamkan mata. Namun bayangan Kinara yang melintas. Segera beranjak dan bersihkan diri. Robert sudah menunggu di teras depan sambil di temani kopi latte dan kue Croisant.
Steve memakai jas warna navy. Aura terpancar dari wajahnya. Saat bercermin merasa heran sendiri melihatnya. Namun sejenak merasa damai, entah kenapa. Steve meraih ponselnya. Heran pesan yang di kirimkan untuk Kinara tak terkirim. Saat di telepon, ternyata nomernya di blokir oleh Kinara.
"Baiklah, Kinara aku akan melupakanmu," gumam Steve.
Steve menuruni tangga. Di rumah ini Steve sendiri. Tak ada maid juga yang menemani. Entah kenapa setelah membaca buku dari Malik hatinya sedikit tenang.
