Ketika rasa nyaman hadir, hati terpaut pada seseorang, ingin segera memiliki hatinya. itu yang Aris rasakan. Saat ini Aris udah merasa nyaman dengan Kinara.
Dengan mantap ia melamar Kinara. Di hadapan Rania, dirinya juga Tak ingin kekasihnya di rebut Steve. Apalagi Steve sangat terobsesi pada Kinara.
Kinara menelan ludah, namun tak bisa membohongi diri sendiri kalau hatinya berbunga- bunga. Mendengar keseriusan Aris. Tapi dirinya belum bekerja. Ia ingin bekerja dulu apa kira- kira Aris akan memperbolehkannya?
Di ruangan ini menunggu jawaban Kinara. Rania maupun Aris. Mereka menatap Kinara, jantung Aris berirama kencang menunggu jawaban itu. Antara malu dan grogi menyelinap di hati Kinara. Namun ia berusaha untuk tetap tenang. Lalu menarik napas panjang.
"Iya, Ma. Aku Terima lamaran Mas Aris," ucap Kinara tenang.