Sebulan kemudian.
Hari langit cerah, tapi mendung di hati Steve. Ia memakai jas navy dan celana senada.
Steve tidak bisa menjalani pernikahan. Tapi terpaksa di lakukan
Padahal bayangannya ia ingin menikah dengan wanita yang ia cintai. Bahagia bersamanya. Tapi kini semesta tak berpihak padanya.
Steve menatap dirinya di depan cermin. Sekarang tak bisa berharap bahagia. Merasa kalau dirinya hanya boneka yang akan di jual di khalayak ramai. Impiannya menikah dengan Kinara hancur berantakan.
Ia memasang dasi yang senada dengan jasnya.
Tok.. Tok..
"Ayo Steve acara akan segera di mulai!" perintah Papa Steve.