Hari-hari yang di lalui Bram serasa bak di alam lain. Raganya di sini, namun jiwanya entah di mana. Tapi Bram menjalani itu. Ia lanjutkan harinya dengan aktivitas sehari-hari. Menjalani kuliah. Bram berusaha menghindar dari Jenie. Ia ingin melupakan rasa yang indah untuk Jenie.
Saat tak sengaja berpapasan dengan Bram. Ia hanya melengos menghindar dari Jenie. Bram sangat kecewa dengannya. Tak terasa sebulan Bram menjalani hari- hari yang terasa sangat menyeramkan itu. Merasa heran sendiri ternyata dirinya kuat menjalani itu.
Bram kini tak lagi minum, ataupun ke Club malam. Menurutnya minum- minuman keras hanya akan membuat otaknya makin rusak. Padahal ia ingin sekali lulus kuliah dan buka usaha sendiri. Bram tak ingin mengikuti jejak Ayahnya sebagai abdi negara.
Setelah pulang kuliah dirinya langsung pulang ke rumah. Aktivitasnya mandi, makan lalu tidur. Kecuali kalau temennya berkunjung, ia akan menemani temennya. Saat ini dirinya berusaha mengembalikan jiwanya yang hilang.