Pov. Edo.
Arini memang benar- benar menjengkelkan. Aku mengira setelah hubungan mereka renggang Arini akan mau menuruti perintah ku. Namun nomerku malah di blokir dan tak bisa di hubungi lagi. Saat ke rumah Arini, berniat memperkosa dan membuatnya hamil. Tapi rumah itu sepi, ketok- ketok tak ada jawaban dari dalam. Lampu di dalam mati. Hanya lampu di teras depan yang menyala. Aku ketok pintu lagi, tapi tetep tak ada jawaban.
"Sial!" umpat ku.
Aku balik badan dan masuk mobil lagi. Segera mengambil ponsel dan menghubungi Rosi. Aku menduga Arini kembali ke orang tuanya. Mereka pasti ribut besar. Setelah tau aku dan Arini selingkuh.
"Halo Ros?" sapaku tak sabar.
"Iya ada apa Do?" jawab Rosi.
"Kamu tau rumah orang tuanya Arini nggak?" tanya Edo.
"Nggak tuh, aku dan Arini dulu nggak terlalu akrab. Jadi nggak tau rumah orang tua Arini. Kenapa Do?
" Nggak apa- apa. Kami lagi ada masalah, sekarang Arini nggak ada di rumahnya," ucap Edo.