Taksi melaju tenang menuju pantai, aku duduk di belakang sopir, melihat pemandangan di luar. merasa ragu ingin menemui Roger. Tapi kadung janji. Apalah daya harus di temui. Aku membuka kaca jendela sedikit membiarkan angin sedikit masuk ke dalam taksi ini. Padahal ada AC namun aku merasa gerah.
Pantai Morina, itulah tempat kenanganku bersama Roger. Saat masih berpakaian putih abu- abu, setelah lulus kuliah pun masih sering menyambangi ke sana. Hampir tiap minggu kita datang untuk berbagi cerita. Menukar rindu yang ada. Kini momen itu berulang? Tapi kini beda aku istri orang? Pahit ketika ingat itu.
Aku memejamkan mata, menyandarkan kepalaku. di sisi hati yang lain merasa sedikit dosa menemui orang lain selain suamiku. Namun ku tekadkan tak ada yang terjadi spesial di antara aku dan Roger. Hanya ingin menjalin silaturahmi saja. Akhirnya taksi sampai di pantai.