Ridho hampir tiap hari menemui ku di kantor. Mengirimi entah makanan, minuman atau buah. Pak Dodi kesal melihatku sering di kasih oleh- oleh Ridho. Tapi entah kenapa dia yang kesal?
Saat mendapat jatah dari Ridho, aku bagi- bagi kepada teman-teman dan Pak Satpam. Hanya Pak Dodi yang tak mau. Entah apa alasanya aku juga bingung. Sore ini Ridho ingin menjemputku pulang, namun aku berdiri di punggung Kinanti. Menolak ajakan Ridho pulang. Ia tak memaksa membiarkanku pulang sama Kinanti. begitu sabar Ridho menghadapi ku. Tapi aku yang masih males berurusan dengan dia.
Di mobil, aku terima kasih sama Kinanti, telah memberi tumpangan untukku.
"Makasih Ki, tumpangannya," ucapku.
"Santai aja Ran, tapi aku ko kasihan sama Ridho ya," kata- kata Kinanti berhasil membuatku tercengang.
"Napa kasihan, apa aku nggak boleh naik mobilmu, Ki?" tanyaku lalu melirik Kinanti yang tengah menyetir. Kemudian memandang jalanan yang rame.
"Ya nggak Ran, kasihan aja sama Ridho," ucap Kinanti.