Steve masih menikmati acara TV. Ia sambil makan cemilan dan menikmati kopi hitam nya. Tak lama kemudian Alena datang di sebelahnya. Wangi aroma sabun menguar menusuk hidung
Alena tersenyum melihat Steve terlihat tampan sore ini. Ia duduk di sebelahnya. Lalu ikut menyesap kopinya Steve.
Merasa kopi itu kurang manis ia mengkerucutkan bibirnya.
"Ini kurang manis, Steve." ujar Alena manja.
Bahagia banget dia bisa duduk di samping Steve itu. Seperti dunia milik berdua. Ia sangat girang, bahkan ketika Alena menyesap kopi itu. Merasa sangat enak.
"Masa sih, tapi itu menurutku udah manis. Alena," ujar Steve.
"Steve tumben udah di rumah?" tanya Alena.
Ia hanya ingin memastikan kalau dia masih sore gini masih di rumah.
Alena sangat bahagia mendengar ucapan Steve itu. Alena ingin melihat dia tersenyum seperti itu terus. Alena sangat tidak ingin ia terus mengalami seperti ini. Hatinya membiru saat ini
Ia akan menjadi milik seorang Steve selamanya.