Hiruk pikuk pesta pernikahan selesai, para tamu undangan telah pulang, tinggal sisa pesta yang sedang di bersihkan oleh pihak hotel.
Steve dan Alena kini masuk kamar, di Hotel ini. Bed di desain mewah di taburi bunga mawar. Aromanya membangkitkan gairah siapapun. Namun tidak bagi Steve. Baginya itu hanyalah sebuah bed biasa. Ia sama sekali tak tertarik dengan semua itu.
Yang ada di pikirannya hanya Kinara. Apa aku tidak akan menyentuh Alena? tanya batin Steve
entah.
Malam ini badan terasa pegel, sendinya remuk. Badan juga lengket setelah seharian resepsi. Berdiri di depan orang dan tak henti- henti menyalami dan mengucapkan selamat, Steve duduk di sofa panjang sambil melonggarkan dasinya. Tubuh ia sandarkan sambil memejamkan mata.
Alena tersenyum simpul, bayangan bisa menikmati malam pertama ada di pelupuk matanya. Ia ingin persembahkan kehormatannya untuk Steve. Tapi kenapa dia ngantuk seperti ini?