Chereads / DON'T ENTER YOUR MIND / Chapter 3 - MATT SIMMONS

Chapter 3 - MATT SIMMONS

Matt kecil hidup sebagai seorang anak tunggal, ayah matt seorang pejabat pemerintahan sementara ibunya adalah seorang ibu rumah tangga. Matt kecil hidup serba berkecukupan dan bahagia bersama kedua orang tuanya. Semua kebahagiaan Matt berubah menjadi sebuah bencana karena skandal korupsi pejabat daerah kota Hopehill menyeret sang ayah kedalam pusaran kenistaan. Ayah Matt terbukti bersalah oleh pengadilan wilayah dan ketuk palu untuk kurungan penjara selama dua puluh tahun.

Kabar berita mengenai skandal korupsi ayah Matt sudah menyebar secara nasional, dan itu memperngaruhi kondisi psikologis dan ekonomi ibunda serta Matt kecil sendiri. Karena berita yang menyebar terlalu cepat maka Matt kecil sulit untuk mendapatkan sekolah dasar. Beberapa sekolah terkemuka di kota Hopehill menolak Matt Kecil untuk bersekolah di tempatnya. Alasan yang diberikan oleh sekolah menolak Matt adalah karena tidak adanya jaminan biaya sekolah yang mencukupi. Matt sering mengatakan "Ibu, aku lelah selalu mencari sekolah". Ibunda Matt hanya menjawab "Sabar nak, kita pasti akan menemukan sekolah untukmu". Dari puluhan sekolah di kota hopehill akhirya Matt dapat menemukan satu sekolah yang ingin menerima Matt sebagai murid mereka. Sekolah itu adalah sekolah terbuka khusus laki laki. Sekolah itu mendapatkan dana operasional dari Negara, oleh karena itu tidak ada biaya yang dibebankan sekolah kepada orang tua siswanya.

Sekolah terbuka tersebut tidak mengajarkan siswanya pelajaran sebaik sekolah regular berbayar. Matt sekolah di tempat itu hingga ia remaja. Matt remaja bersekolah ditempat yang sama dengan jenjang sekolah atas terbuka khusus laki laki. Pola pengajaran disekolah itu jauh lebih buruk daripada jenjang sekolah dasar dan sekolah menengah. Pada sekolah tersebut Matt mulai mengenal pencurian, kekerasan, perkelahian, perebutan kekuasaan serta Narkoba.

Matt remaja tumbuh dengan ideologi kekerasan yang melekat dalam dirinya. Setelah lulus dari sekolah atas terbuka Matt bekerja pada beberapa tempat, namun Matt tidak pernah bekerja lebih dari satu tahun. Matt dewasa lebih sering bertengkar dengan sesama karyawan atau dengan atasannya di tempatnya bekerja sehingga ia selalu bekerja dalam waktu singkat.

Karir Matt yang hancur lebur sedikit menemui titik terang ketika ia bekerja sebagai pramuniaga di toko peralatan perkakas Tools & Kit. Matt bertemu seorang gadis cantik bernama Alisha Taylor. Alisha bekerja disana sebagai seorang kasir penjualan. Matt seorang pramuniaga dan Alisha sebagai kasirnya, "Sungguh kesempatan besar untuk mulai mendekatinya" Ucap Matt saat pertama kali bertemu dengan Alisha. Matt dan Alisha mulai menjalin hubungan yang lebih dalam. Alisha menyukai Matt karena Matt adalah seorang pekerja keras, sebaliknya Matt menyukai Alisha selain cantik juga karena Alisha perhatian kepada Matt. Alisha selalu menyemangati Matt dan menasehati dirinya jika Matt sedang menerima perlakuan tidak adil dari penyelia mereka, Brad Peter.

Brad Peter sebagai seorang penyelia sering kali berbuat tidak adil kepada Matt. Mulai dari jadwal kerja, jam kerja sampai dengan beban kerja yang diberikan kepada Matt selalu lebih berat daripada karyawan lainnya. Teman teman kerja Matt menerka jika sikap tak adil Brad Peter dikarenakan Brad cemburu kepada Matt. Sebelum Matt dekat dengan Alisha, Brad pernah suatu kali menyatakan cinta kepada Alisha, namun Alisha menolaknya. Semenjak mengetahui Alisha dan Matt menjalin hubungan dekat, Brad memulai ketidakadilannya terhadap Matt dengan menyalahgunakan wewenangnya.

Tidak memperdulikan sikap Brad, Matt tetap melanjutkan hubungannya dan bekerja di Tools & Kit. Satu tahun menjalin hubungan akhirnya Matt dan Alisha menikah. Setelah menikah mereka tinggal di rumah Matt bersama Ibu dan ayah tiri Matt, Ben Marten. Ben Marten menikah dengan ibunda Matt membawa satu anak yaitu Luke Marten. Sebenarnya Alisha enggan tinggal dirumah Matt, menurut Alisha sebaiknya mereka menyewa rumah sendiri untuk tinggal berdua saja. Matt mengatakan "Baiklah, jika tabunganku sudah cukup kita bisa menyewa rumah sendiri". Matt saat ini bekerja seorang diri saja karena Alisha harus berhenti bekerja karena jika suami istri tidak diperbolehkan bekerja bersama di Tools & Kit.

Sejak Matt dan Alisha menikah, maka kondisi pekerjaan Matt di Tools & Kit tidak menentu. Brad semakin semena mena terhadap Matt. Berbagai keputusan Brad sangat memberatkan dan merugikan Matt. Pada Akhirnya Matt memyerah dan keluar dari pekerjaan itu. Mulai dari titik ini hubungan suami istri Matt dan Alisha memburuk, selain masalah perekonomian rumah tangga Matt dan Alisha yang hancur factor lain yang membuat hubungan mereka memburuk adalah ayah tiri Matt yang sering menggoda Alisha untuk berbuat mesum. Hal itu sering di lontarkan oleh Ben Marten ketika mereka berdua dirumah, tidak ada Matt, ibunya dan Luke Marten.

Penderitaan Alisha bertambah dengan frustasinya Matt yang tak kunjung mendapatkan pekerjaan baru. Matt mulai sering pulang dini hari dalam keadaan mabuk berat. Ketika sedang mabuk sifat keras Matt yang terbentuk saat ia sekolah keluar, Alisha sering menerima kekerasan fisik yang dilakukan oleh Matt. Alisha sudah tidak tahan lagi untuk tinggal bersama Matt, mereka resmi bercerai dan Alisha meninggalkan rumah Matt.

Berpisah dengan Alisha membuat Matt jatuh lebih dalam lagi ke jurang frustasi diri. Ayah tiri Matt menambah permasalahan dirumah itu yang sering berujung dengan keributan dengan Matt. Kumpulan semua perasaan kecewa, frustasi, putus asa dan bayangan kekerasan oleh Matt disatukan dan menjadikan Matt anti sosial.

Puncaknya adalah ketika Matt sedang membuat sarapan didapur rumahnya, ibunda Matt sedang sakit keras sehingga Matt yang membuat sarapan untuk mereka sekeluarga pagi itu. Ayah tiri Matt, Ben Marten pulang kerumah dalam keadaan mabuk berat. Ia langsung menuju ke dapur tempat Matt sedang membuat sarapan. Ben meminta Matt untuk membuatkan sarapan untuk dirinya dengan segera, kata kata Ben saat itu sangat tidak diterima oleh Matt. "Hei, anak sial, cepat buatkan sarapan. Aku lapar."pinta Ben Marten dengan membentak. Matt mengetahui jika Ben berkata seperti itu karena sedang dalam pengaruh alkohol. Ben tidak mendapatkan jawaban dari Matt, ia sekali lagi berkata kasar kepada Matt "Heh berengsek, apakah kau mendengar kata kata saya? Ayo jawab. Anak pelacur." Mendengar ayah tirinya berkata seperti itu emosi Matt memuncak, ia mulai mengenggam erat pisau dapur yang sedang ia gunakan untuk memotong sayur. Sekali lagi Ben berkata kasar kepada Matt. "Dasar anak pelacur, anak dan ibu sama saja. Harusnya kau bersyukur karena aku mau dengan ibumu. Jika tidak, mungkin ibumu masih melacur dipinggir jalan hingga saat ini. Sudah paham mengapa aku memanggilmu anak pelacur!" teriak Ben sambil menunjuk kearah Matt. Semua rasa benci yang dimiliki Matt memuncak, ia membalikkan badan dan "slreep..slreep..slreep". Matt menikam ayah tirinya sebanyak tiga kali . Tikaman Matt membuat Ben tewas seketika dengan dua lubang di dada sebelah kanan dan kiri serta satu lubang di mulut Ben Marten tembus hingga tengkuk.

Bersambung…