Arga memang sudah tidak waras.
Dan Intan pun kehabisan kesabaran.
PLAKKKKK!
Intan menamparnya hingga Arga pun melepaskan pegangannya pada Intan.
Sakit sekali. Pipi Arga sampai berdenyut-denyut. Dipeganginya pipinya itu oleh tangannya sendiri.
Dan sekarang, Arga menatap pada Intan. Tak percaya dengan apa yang sudah Intan perbuat.
"Intan, kau berani-bernainya menampar aku? Kau ini!" Arga tadinya ingin menampar balik Intan.
Tapi Intan sudah pergi begitu saja. Arga kalah cepat.
Dan saat Arga akan menyusul Intan. Dia urung melakukannya sebab terlihat Arsya sedang berjalan ke arah mereka. Dan sekarang, dia memanggil-manggil Intan. Arga pun secepat mungkin pergi dari sana agar tidak ketahuan oleh Arsya.
"Intan! Intan tunggu!" Arsya berteriak-teriak.
Tapi untuk kali ini, Intan menolak untuk berhenti.
Intan harus cepat-cepat pergi ke rumah sakit. Tak peduli jika Arsya akan semakin marah padanya.