Wajahnya sekarang menantang Radit.
Dan Radit berkata dalam hati. 'Sial! Apa rencana gue akan berjalan mulus atau tidak ya? Gue sampai lupa, kalau memang bisa saja Rachel menyampaikan semua apa yang telah gue bicarakan padanya, pada Shaka.'
Ada sedikit kecemasan yang mendera di hati Radit sekarang.
"Lo punya rencana apa, Dit? Lo sebenarnya siapa sih, hah? Lo Iblis berkedok manusia atau apa? Dan apa yang membuat lo jadi kayak gini?" Shaka sungguh tidak menyangka.
Shaka menggeleng-gelengkan kepalanya dan menatap wajah Radit pilu.
Mereka belum pernah bertengkar sehebat ini sebelumnya. Dan baru kali ini saja.
Shaka pun melepaskan cengekramannya yang tadi menggenggam erat kerah baju Radit di kedua sisinya.
Shaka terdiam. Shaka benar-benar sakit hati dengan semua ini.
Dan melihat Shaka lesu begitu, Radit merasa inia dalah kesempatan baginya.
Kesempatan yang sangat berharga.
Dan ….
BLUKGGG!
Shaka dipukul oleh Radit tepat di bagian wajah. Pukulannya pun berantai.