Nia tersenyum sambil memberikan Silvi acungan jempol pertanda mengomentarinya dengan nilai bagus.
Arsya pun seketika langsung ciut begitupun juga dengan Intan.
"Lah, kenapa Mama tanya soal hal itu?" Hendrawan mencampuri. "Kita doakan saja biar pernikahan mereka langgeng. Masalah soal cinta itu bakal beda nantinya. Menikah itu gak sama dengan pacaran." Hendrawan menegaskannya.
Arsya merasa terbantu atas ucapan Hendrawan tersebut. Arsya juga berpikir kalau Hendrawan semakin ke sini semakin berbeda dari biasanya.
Hendrawan terlihat sungguh seperti seorang Ayah pada umumnya yang biasanya terlihat bijaksana daripada yang lainnya.
"Bukannya apa. Takutnya tuh si Irwan nanti nemuin lagi kekasihnya yang dulu sangat tidak disetujui oleh Laura. Sekarang, Irwan bisa menerima si Rachel karena kekasihnya katanya gak bisa ditemui." Nia kembali berargumen. "Ya, kan Ayah pasti gak mau kalau Rachel disakiti sama si Irwan kan?"
