"Bukannya kelarin tuh tugas! Ini malah saling bisik gak jelas." Hera menatap kedua sahabatnya dengan pandangan sebal.
Sherina dan Cici pun mengangguk-angguk. Sekarang, keduanya sangat mirip seperti dua orang anak yang dimarahi oleh orang tua mereka.
Mirip juga seperti dua ekor ayam yang kehujanan. Sungguh drama.
Tapi, setelah berselang semenit kemudian.
Sherina dan Cici memberanikan diri membuka mulut mereka kembali.
"Her, sebenarnya lo kenapa sih?" tanya Sherina.
Sherina pun langsung menatap Cici. Keduanya sepemikiran untuk berani memulai bertanya apa yang kini tengah Hera rasakan.
Kemudian, disambung oleh Cici.