'Si sosok lelaki idaman itu hanya terpaku pada Intan saja,' guma, Arsya.
Dia juga merasa dirinya sebelas dua belas dengan Irwan. Sama-sama banyak disukai kaum hawa.
Dan keduanya juga sama-sama hanya menginginkan Intan yang jika dipandang dari segi keseluruhan mengenai soal lumrahnya tipe perempuan.
Intan akan dianggap sebelah mata karena tidak punya strata yang tinggi.
Intan cantik dan berbeda dari perempuan lain. Itulah tanggapan dari segi kacamata Iran dan Arsya.
Aura yang Intan pancarkan membuat seorang lelaki nyaman berada dekat dengannya.
"Ada apa sih mereka? Kayaknya lagi berantem ya?" bisik Bayu pada Arsya sambil mencolek tangan Arsya.
Arsya menganggap itu genit. Arsya menatap Bayu dengan judes, lalu beralih pada Erik yang juga tampaknya sangat ingin tahu.
"Kepo banget sih lo lo pada," kata Arsya cukup ngegas.
Hera, Sherina dan Cici pun sampai melongo melihatnya.
Erik dan Bayu langsung ciut. Malu.
***
"Assalamu'alaikum." Shaka membuka pintu.