"Enak aja, mana ada seorang model kayak aku bau jigong?" Hera membantah tuduhan tersebut.
"Ada. Kamu kan orangnya!" Heri puas tertawa.
Sampai Heri pun jadi lengah. Dan … BLUKGGG!
Kepalanya Heri kena pukul bantal kursi oleh adiknya sendiri Hera.
Heri pun merasakan pening.
"Hahaha, puas kan. Rasain! Makanya, jangan ngericuhin suasana hati adiknya." Hera puas melihat kakaknya—Heri sekarang tampak pusing sendiri.
Pukulan Hera cukup kuat.
***
Kembali berkumpul di rumah Arsya. Para Ibu-ibu arisan kloter kedua adalah orang-orang yang berbeda.
Intan pun jadi tahu kalau Nia banyak ikut arisan ke sana sini dengan ibu-ibu dari kalangan sosialita yang berbeda.
Kemarin dari kalangan tetangganya sendiri sekitar komplek. Kalau sekarang, kata bi Ani adalah kalangan sosialita di luar yang relasinya lebih luas.
Ada dari ibu-ibu salon, ibu-ibu senam, dan juga beberapa orang yang pernah satu sekolah dengan Nia. Campuran.