"Dua Burger ini aja ya," pesan Irwan pada si pelayan sambil menunjuk gambar di daftar menu.
"Baik, akan segera kami antarkan." Si Pelayan tersenyum ramah sambil sedikit membungkuk.
"Siap, makasih." Irwan juga tersenyum ramah seperti biasa.
Si pelayan pun pergi. Irwan kini kembali fokus pada temannya—Arsya yang duduk di depannya.
Dilihatnya Arsya seperti melamunkan sesuatu sambil menatap layar handphone.
"Lo kenapa sih, Sya? Lo ada masalah di bagian hasrat? Lo kebanyakan nonton yang aneh-aneh ya?" Irwan menggoda Arsya sambil tersenyum penuh sangkaan.
Irwan juga kemudian kembali mereguk kopinya.
Arsya mendongak. Melihat Irwan dengan tatapan tajam.
"Nggak lucu, Wan." Arsya tampak marah. Kedua matanya mirip singa yang siap menerkam Irwan kapan saja.
Irwan terus saja menertawakan dan bahkan hampir tersedak.
"Terus lo kenapa? Galau kenapa? Pengen nikah, tapi gak punya pasangan? Iya?" Irwan masih saja menggoda Arsya.