***
Arsya terus saja memandangi foto ibunya dan dirinya yang kini sedang dia pegang.
Entah mengapa, Arsya jadi teringat perempuan yang waktu itu dia temui di tempat prostitusi.
Namanya juga sama. Apakah memang dia adalah ibunya Arsya?
Untuk mengurangi rasa penasarannya. Arsya pun menghubungi orang yang bersangkut paut dengan perempuan yang Arsya duga adalah ibunya itu.
"Wan?" Arsya memanggil Irwan dari panggilan teleponnya.
Irwan langsung menyahut dari ujung sana.
"Apa? Lo kangen sama gue, hem?" Irwan malah menggoda Arsya.
"Jangan geer! Gue nelpon lo mau tanyain sesuatu."
"Tanyain sesuatu? Soal apa? Rachel?" tebak Irwan.
"Bukan," jawab Arsya malas.
"Terus?" Di sana Irwan cukup penasaran.
"Soal si Mbak yang waktu di tempat prostitusi itu."
Irwan pun tertawa menggelegar. "Gila lo. Lo tertarik? Wah wah, Sya. Gue enggak nyangka. Anjir banget sih lo. Lo suka yang mana, sih?"
"Diem lo, Wan!" Arsya jadinya nyolot. Dan bersamaan dengan itu, Hana masuk ke ruangannya.