Hana masuk tanpa mengetuk pintu terdahulu. Begitulah. Dia sudah terbiasa seperti itu.
Dan Hana dibuat terkejut karena dilihatnya Arsya sedang tersenyum-senyum sendiri.
Hana semakin yakin kalau dugaannya benar. Pasti Arsya punya niat terselubung kenapa terus-terusan memanggil Intan ke ruangannya. Walaupun Hana sendiri tidak yakin soal itu.
Apakah Arsya menyukai Intan yang hanya seorang cleaning service? Hana tak habis pikir.
Kedatangan Hana membuat Arsya terperanjat.
"Han, lo kebiasaan deh. Gimana kalau yang ada di ruangan gue itu klien terus lo datang-datang langsung nyerocos seperti tadi? Apa yang ingin lo tanyain ke gue?" Arsya menyipitkan matanya.
"Udah lupain soal yang tadi. Sekarang gua penasaran sama sikap lo yang baru gue tahu ini. Gue gak mau ya sampai ketinggalan info. Lo kan sahabat gue. Cerita dong. Siapa tahu gue bisa bantu."
Arsya semakin bingung. Dia pun langsung berdiri dan kembali ke kursinya. Arsya juga mulai menghidupkan kembali komputernya.