"Hmmm, boleh saya minta nomor handphone-nya? Soalnya minta ke Mandar enggak dikasih. Suruh langsung minta aja." Bahrul berkata dengan sangat lembut dan nada suara yang rendah.
Intan bingung. Kalau dia kasih nomor handphone-nya, Bahrul pasti terus-terusan menghubungi Intan. Dan kalau dia tidak memberi nomor handphone-nya pada Bahrul. Itu juga akan terkesan tidak baik.
Romeo dan Bahrul kini memerhatikan Intan. Intan kikuk, dia menelan salivanya. Berusaha untuk tetap menampakkan senyuman.
Dan saat mulut Intan sudah terbuka, dia melihat dua orang datang.
Shaka dan Karin sudah tiba. Keduanya pun mendekat.
"Assalamu'alaikum." Shaka dan Karin mengucapkan salam bersamaan.
Karin pun melepaskan pegangan sang paman dan berjalan menuju Intan.
"Wa'alaikumsalam. Eh, udah pada pulang," ucap Intan. Kedatangan Shaka dan Karin membuat kegugupan Intan jadi berkurang.
Romeo dan Bahrul pun langsung berdiri.
"Wa'alaikumsalam." Keduanya serempak menjawab salam.
