***
"Ada apa, Tan?" tanya Arsya pada tantenya—Litta di ujung panggilan telepon.
"Sibuk gak?" Litta malah balik bertanya di ujung sana.
"Lagi di kantor. Memangnya kenapa?" Arsya tidak mengerti kenapa tantenya itu bertanya soal kesibukan Arsya. Padahal Litta sudah barang tentu hafal dengan apa saja kegiatan Arsya selama ini.
"Pulang dari kantor lo mandi dulu ke rumah, terus nanti malam kita ketemuan, yuk!" Litta terdengar bersemangat.
Arsya tersenyum senang. "Ah, gue tahu. Pasti penjualan baju lagi banyak banget, ya? Apakah lo mau nraktir gue, Kak?" Arsya cekikikkan.
Dia paling suka jika ditraktir oleh Litta, sebab Arsya terasa kembali menjadi anak kecil. Kenangan bersama Litta saat keduanya kecil dulu seakan kembali hadir. Masa-masa tanpa beban.
"Heem, gue traktir. Ketemu ya?"
"Di mana? Ke rumah lo?"
"Lo mau ke rumah gue? Pulangnya aja kalau mau."
"Emangnya lo mau ngajak gue ke mana?"
