Tapi, bukan Arsya namanya jika tidak punya jurus mengalihkan pembicaraan. Arsya tetap berusaha menutup-nutupi soal Intan.
"Hahahaha." Arsya tertawa. "Kalian kenapa si heboh banget, hem? Gak ada. Gak ada perempuan yang sedang gue suka. Gue cuman pengen orang-orang tahu aja kalau gue normal. Beneran gak ada." Arsya menelan salivanya.
Tapi, keenam orang yang ada tidak percaya dengan ucapan Arsya.
Namun, karena melihat Arsya berusaha mengalihkan pembicaraan. Semua orang pun paham. Mereka tidak membahas lagi soal Intan.
Terlebih, mereka semua juga sadar kalau ada satu perempuan yang sekarang terlihat gelisah. Hera.
Hera tampak sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Lihat tuh si Hera! Apa gue bilang. Dia kayaknya bener-bener udah punya perasaan deh sama si Arsya." Erik membisik pada Bayyu.
Bayu mengangguk-angguk. "Kayaknya dari dulu mereka itu benci tapi cinta deh."
Giliran Erik yang mengangguk mengiyakan ucapan Bayu.