Mentari mulai bersinar di ufuk timur, akan tetapi karena hutan terlalu lebat membuat sinarnya tidak mampu menembus sampai ke permukaan bumi. Nayla dan Alan masih terus berjalan, "Nay, kamu tidak lapar?" tanya Alan. Ia tahu biasanya Nayla sudah sarapan, Alan mencium bau vampir lain yang mendekat ia mencium vampir asing, bukanlah para vampir di Kastil Harapan.
"Sial, siapakah mereka?" batin Alan.
Ia langsung melesat di depan Nayla, "bersiaplah, ada yang datang!" ucap Alan. Nayla terhenyak dari lamunannya, ia langsung bersiap menarik pedangnya. Empat orang vampir sudah berdiri di depannya, salah satunya adalah Fransisco, "Kau!" teriak Francisco ia tidak menyangka akan bertemu dengan Alan, mereka merasa lapar mereka mencium bau darah segar sedang berjalan dari hembusan angin dan tetesan salju.