224
Setelah melucuti semua senjata pria bertopeng itu, Lachlan masih tidak menghentikan serangannya sama sekali. Ia segera memastikan kalau tidak ada lagi dari mereka semua yang bisa melakukan serangan jarak jauh apalagi menembakkan tali dengan setrum bertegangan tinggi yang bisa melumpuhkan mereka itu.
Lalu ia mundur beberapa langkah dan bicara sambil memasang postur gagah dengan tangan yang dibiarkan menggantung di belakang punggungnya, "Nah, kalau sudah begini kita bisa bertarung dengan lebih adil lagi, kan?" katanya sambil mengernyitkan dahinya.
Ia ingin mengukur kemampuan sebenarnya dari semua anggota kelompok bertopeng yang datang dan membuat kekacauan di tengah pedesaan seperti ini. Karena ia memang sangat penasaran dengan kekuatan mereka yang sebenarnya sejak ia melihat orang yang ia borgol ketika akan meledakkan dirinya sendiri dengan bom itu bisa menghancurkan borgol di kaki dan tangannya dengan mudah.