'Apa ini? Mengapa terasa sangat nyaman? Apakah ini yang disebut surga? Tapi, kalau memang benar begitu berarti aku suah mati? Tapi tunggu, kenapa aku bisa mati dengan sangat cepat? Entahlah, apapun itu yang terpenting aku memiliki waktu banyak untuk tidur, oh ini lah yang namanya hidup.' Batin Zefa yang suah tersadar dari pingsannya namun, dirinya masih enggan untuk bangun dan mengira kalau dia telah mati.
Semuanya terasa sangat menyenangkan bagi Zefa yang masih memejamkan matanya hingga semuanya menghilang tepat ketika suara jeritan serta tangisan menerobos masuk kedalam telinga Zefa. 'Oh astaga, mengapa Maria berteriak-teriak seperti itu? Jika saja bukan temanku past sudah aku sumpal mulutnya dengan kertas koran.'
