Zefa panik ketika mengetahui kalau Johan tidak berada di kamarnya, seketika itu Zefa melangkahkan kakinya yang patah dengan bantuan sebuah tongkat menuju ke tangga dan sesampainya disana Zefa terdiam dan mengatur detak jantungnya yan berdetak dengan cepat karena cemas saat melihat Johan yang menghilang dari kamar.
Zefa memegang dada. "Semoga saja dia tidak keluar dari rumah, padahal sebelumnya aku sudah mengatakan untuk diam saja dirumah tapi mengapa dia tidak mendengarkan perkataanku? Menyusahkan saja."
Setelah puas memaki Johan, Zefa menatap ke arah tangga lalu menurunkan tongkat kemudian disusul dmegan kakinya yang patah baru setelah itu kaki yang sebelah. Zefa melakukan gerakan itu dengan perlahan karena jika sampai dia salah melangkah pasti nyawanya akan melayang sia-sia.