Zefa turun dari mobil, tak lupa sebelum masuk dia mengucapkan terima kasih pada sopir yang telah mengantarkannya lalu berjalan melewati gerbang, saat di depan gerbang Zefa menghentikan kakinya lalu menghirup udara pagi yang masih terasa segar.
'Baiklah dunia, hari ini kau akan melihat pemimpin sekolahan yang baru disini' Dengan langkah yang membara Zefa melanjukan jalannya.
Di sepanjang koridor yang dilewatinya, Zefa selalu mendengar perkataan para siswa yang menggunjingkan dirinya mengenai Zefa yang mengikuti pemilihan ketua osis.
"Ck! Bagaimana mungkin ada mulut yang berbau seperti sampah disini?" sindir Zefa ketika mendengarkan perkataan mereka yang mengatakan kalau dia tidak akan menang karena Joshua tidak bersamanya.
'Tanpa ada Joshua aku pasti bisa menang' batin Zefa.