Keduanya mengendarai motor dengan garis yang memimpin. Dia melajukan motornya dengan kecepatan tinggi membuat Zidan dan lempeng yang berada di belakangnya tertinggal jauh.
"Pelan-pelan!" pekik Zidan pada Aris yang berada jauh di depannya. Namun Aris tidak mendengar teriakan Zidan. Ia pun menyadari lewat kaca spionnya.
Aris menoleh ke belakang, "Apaan?!" teriaknya keras membuat dia sedikit mengendurkan gas motor.
"Pelan-pelan!" pekik Ebeng yang segera menyusul Aris di depan.
Mendengar itu Aris pun kembali mengendurkan gasnya dan mulai mensejajarkan motornya dengan motor Ebeng. "Kenapa?" tanya Aris dengan raut bertanya-tanya.
"Gapapa!" balas Ebeng membuat Aries kembali pada posisi awal di mana dia melajukan motornya dengan kecepatan kencang. Aris pun kembali menoleh ke belakang sambil berteriak pada mereka, "Lanjut!"
"Oke!" pekik Zidan dan ebeng yang mulai menyusul Aris di depan.