Detik jam berputar, bersuara, membuat suasana kamar sedikit hidup. Meski kedua pemuda diatas ranjang itu, masih menutup matanya rapat.
Dengkuran halus diantara keduanya pun terdengar saling bergantian.
Zellio dengan posisi membelakangi Aris, tidur terlelap dengan tangan yang masuk ke bawah bantal di kepalanya. Kali ini pulas. Tidak seperti sebelumnya saat dia mendapatkan mimpi buruk. Kali ini, dalam tidurnya, ia sedikit tersenyum. Kemudian mengubah posisinya menghadap Aris.
Alarm berwarna coklat susu itu berdering sangat nyaring. Membuat keduanya sedikit terganggu.
"Enghh ..." Zellio melenguh panjang. Tangannya kemudian mematikan alarm yang masih berbunyi. Setelah hening, ia kemudian sedikit meregangkan otot-otot dalam tubuhnya.
Masih dalam keadaan setengah sadar, Zellio merubah posisinya menjadi duduk dengan punggung bersandar di sandaran ranjang dengan bantal sebagai alas.
Ia perlahan mengusap mata. Mencoba mengembalikan kesadarannya sendiri.