Rumah besar ini seakan hanya menjadi simbol orang yang berkuasa saja. Yang mengurung orang dengan kesengsaraannya. Termasuk Asih.
Sembari melangkah, Gisella juga bercerita pada Asih. Menceritakan apa saja yang menurutnya patut diceritakan, dan memang pantas Asih dengarkan.
"Kamu harus mulai terbiasa dengan semua ini, Asih," ucap Gisella sembari tersenyum sekilas pada Asih yang berjalan di sampingnya dengan langkah kaki yang sama-sama pelan.
Asih terlihat menikmati kesejukan yang ada. Dari banyaknya tanaman hias di sepanjang jalan dan keindahan bangunannya juga keheningannya.
Tidak ada orang yang berlalu lalang sebab semua orang disibukkan di ruang utama.
Gisella dan Asih hanya berdua saja sekarang.
Asih tidak membalas perkataan Gisella dengan ucapan. Dia hanya membalasnya dengan anggukkan dan senyuman. Asih tidak ingin terlalu banyak bicara dengannya.
Dan entah mengapa, Asih memang jadi lebih pendiam setelah menikah dengan si Jajaka Purwa itu.