Asih gelagapan, bukannya dia tidak mau duduk, tapi Asih menunggu perintah.
"Ma –mau, Tuan," balas Asih kikuk dan dia pun duduk di sofa, di samping meja kerja suaminya.
"Apa kamu hari ini ada pekerjaan rumah?" tanya Jajaka Purwa sembari sibuk dengan beberapa berkasnya dan sesekali mengetik di laptopnya.
Asih kagum terhadap Jajaka purwa yang ternyata dia juga manusia modern, bisa menggunakan laptop dan ketika duduk seperti itu wibawanya sangat terlihat.
'Sayang, sikapnya seperti itu,' ucap Asih dalam hati.
Jajaka Purwa kemudian melirik Asih, karena tidak ada balasan sedikit pun darinya.
"Asih!" panggilnya menggentarkan dada Asih. Dia terkejut.
Asih kaget. "Iya, Tuanku?"
"Kamu melamunkan apa, hah? Keluargamu? Tenang, mereka hidup nyaman sekarang. Sudah aku kasih mereka fasilitas," ucapnya. Terdengar sombong di telinga Asih.
Asih menggelengkan kepalanya. Dia memang rindu dengan keluarganya tapi dia tidak melamunkan mereka.