Bara tersenyum ketus. Sunggingan sebelah bibirnya itu menampakkan niat jahat.
Bara juga menahan tubuh Asih agar jangan sampai bergerak dengan kedua tangannya memegang kedua lengan atas Asih kuat-kuat.
"Lo, harus gue kasih pelajaran. Gak peduli dosa atau enggak. Gue harus kasih lo pelajaran biar lo tahu diri, enggak ngelawan gue lagi," pekik Bara dengan nada jahat.
Asih pun mulai berpikiran yang tidak tidak.
Dan faktanya, dugaan Asih juga benar.
Bara akan melakukan tindakan yang di luar batas pada Asih.
"Bara, jangan!" Asih memberontak. Tapi tidak bisa.
Dan ketika Asih akan berteriak, mulut Asih sudah dibungkam dengan mulut Bara. Bara menguncinya kuat-kuat.
Bara mencium ibu tirinya sendiri.
Bara memang sudah kesetanan, pikir Asih. Asih yang tidak terima dilecehkan oleh Bara itu pun hanya bisa menangis karenanya.
***
Eits!
Yang tadi itu bukan kenyataan. Itu hanya fantasy-nya Bara saja.
Bara yang sekarang lagi kalut, sampai berpikiran yang macam-macam pada Asih.