"Ada apa kamu di sini?" tanya Jajaka Purwa pada Kirani yang masih menunduk dan membenarkan rambutnya ke belakang telinga. Rambut pendek seperti polisi wanita tidak melebihi pundak.
"Ta –tadi Asih gak enak badan katanya Sayang, benarkan Asih?" Kirani memberi isyarat kedipan mata.
Asih pun mengerti, dia mengangguk dan memegang perutnya sendiri.
Jajaka Purwa langsung mendekati Asih. Dia duduk di tepi kasur berhadap-hadapan dengan Asih dan mengelus perutnya.
Kirani yang melihat sikap suaminya yang begitu perhatian pada madunya, sangat muak dengan itu. Dia pun pamit untuk pergi.
"Aku pamit keluar, Sayang," ucap Kirani. Tapi Jajaka Purwa tidak peduli, dia malah balik bertanya pada Asih.
"Perutmu kenapa, Sayang? Kamu sakit?" tanyanya penuh khawatir.
Kirani kesal, dia juga tidak ingin melihat kemesraan suaminya dengan madunya dan dia langsung secepat mungkin menghindar, pergi.
"Mungkin lambung, Tuan," balas Asih berbohong.