Asih juga menceritakan soal Jajaka Purwa yang melarangnya untuk tidak menghambat lagi kehamilan, sampai-sampai Bara yang mendengarnya pun jadi terdiam karena terkejut.
Bara memikirkan tentang nasib sekolahnya Asih.
Bara pun paham.
Tapi pemahaman Bara tidak menghilangkan sikap jahilnya.
Sekarang, Bara kembali puas tertawa dan meledek Asih.
"Lo berapa kali hubungan badan sama Ayah gue, hem?" tanya Bara. Menyindir.
Dan Asih menganggap itu sebagai sikap yang tidak baik. Bara sudah merendahkan Asih dengan perkataannya.
Ingin sekali Asih menampar wajah Bara yang menyebalkan itu.
Sayangnya, Asih harus menjaga sikapnya agar Bara mau membantu Asih untuk membelikan obat penghambat kehamilan. Asih masih mau bersekolah.
"Bar, aku serius. Kamu jangan bercanda deh." Asih menegur Bara dengan memasang raut wajah sebal dan kedua matanya pun mendelik.
Bara masih tertawa.
Dan dia pun akhirnya mau berbaik hati pada Asih.