Pak Subagja menangkap kunci mobil yang dilempar oleh Bara dengan susah payah. Untungnya, dia bisa menangkapnya tepat sasaran.
Pak Subagja pun memberi hormat pada Bara dan kemudian mengangguk.
"Siap laksanakan, Tuan Muda," ucap pak Subagja semangat.
Sesudah itu, Bara pun langsung berlari menyusul Asih.
Bara berlari menyusuri kooridor rumahnya yang sangat luas itu.
Bara tahu ke mana Asih pergi. Pasti, dia langsung menuju kamarnya.
Bara pun berbelok ke arah sana. Dan dilihatnya, Asih tengah berjalan gontai menuju kamarnya yang masih jauh.
"Asih! Woy, berhenti!" teriak Bara.
Tapi Asih tidak mau berhenti. Dia mengacuhkan Bara yang terus mengejarnya.
Sampai Bara berhasil mengejar Asih. Bara langsung menarik pergelangan tangan kanan Asih sampai tubuh Asih pun berbalik karena tarikan Bara cukup bertenaga.
Dan tanpa sengaja, tubuh Asih yang sudah lemas itu terjatuh ke pelukan Bara.
Kedua mata mereka jadinya beradu pandang.