"Kalau kamu memang belum butuh aku, oke … aku pergi. Aku akan selalu ada untuk kamu, Suamiku. Panggil saja aku." Kirani masih membelai kedua bahu suaminya, melepasnya dengan lembut dan juga dengan bisikkan yang dia usahakan bisa terdengar menggoda.
Dalam hatinya, juga sama dengan istri-istri Jajaka Purwa yang lain. Sama-sama senang kalau saingan mereka tumbang.
"Aku pergi ya …." Kirani pun pergi.
Jajaka Purwa masih memegang kepalanya dan memejamkan matanya, seisi kepalanya masih kacau dan pening sekali, yang dibutuhkan olehnya sekarang hanya Asih seorang saja.
***
"Nyonya! Nyonya!" panggil Nenih pada majikkannya dengan terbirit-birit—Monika yang sekarang sedang menikmati jus di pinggir kolam renang.
Dia tidak sedang berenang ataupun sudah berenang, dia hanya sedang menikmati udara luar dan melihat-lihat layar handphonenya.
Mencari-cari baju yang sedang nge-trend sekarang dan mencari-cari background yang cocok untuk pesta nanti.