Meski tak bisa dipungkiri juga bahwa Asih ikut bersedih karena setidaknya Asih tahu bagaimana rasanya cemburu.
Dan kini, di tengah-tengah Asih masih menyisakan sedikit tawa. Ada seseorang yang mengetuk pintu kamarnya.
TOK! TOK! TOK!
"Bu, ini saya Irah," kata Irah di luar.
Asih yang sudah berbaring di tempat tidurnya segera bangkit.
"Ya, Ira. Silahkan masuk!" kata Asih.
Dan tidak butuh waktu lama bagi Irah untuk masuk ke kamar Asih.
***
Di sekolah, keesokan paginya. Bara berniat menemui Rani, menanyakan keberadaan Rani, yang kini dirasakan Bara menghindarinya lagi.
Bara menginginkan kepastian, meski sejak awal Bara juga tahu bahwa sebenarnya pendekatannya pada Rani adalah memaksakan diri.
Tapi tetap saja, Bara yakin bahwa dia sangat menginginkan Rani. Meski langkah awal sebenarnya adalah karena saat itu Bara sedang patah hati karena Bella.
Dan Bara mencari pelariannya dari Rani.