Hani menggeleng, dan bersegera untuk masuk ke kamarnya. Tapi pergerakkannya tidak kalah cepat oleh Adrian dan Bara.
Bara mencegah pergerakkan tangan Hani yang sekarang sudah akan menekan gagang pintu kamarnya.
"Eits! Jangan buru-buru masuk kamar dong!" Bara tersenyum jahat pada Hani. "Gimana, setuju gak?" Bara kembali bertanya.
Hani menelan salivanya susah payah sambil melirik pada Adrian dan Bara, bergiliran.
Dengan nada kesal dan juga sangat malas, Hani pun mengiyakan keinginan mereka untuk masuk.
"Oke, baiklah. Tapi awas ya kalau kalian –" Hani menunjuk pada keduanya, dan belum sampai ucapannya selesai, Adrian dan Bara sudah menyeret Hani masuk. Melakukan pemaksaan.
Adrian dan Bara tak peduli dengan ancaman Hani. Mereka tertawa senang dan sudah tidak sabar akan memeras Hani.
Dan setelah berhasil menyeret Hani masuk ke kamarnya, Adrian pun segera mengunci pintu kamar Hani. Hani pun jadinya melotot, takut.