Bara tidak tahu kalau sepanjang Dandi meminum-minuman kaleng miliknya, Dandi tengah berpikir. Dia ingin rencananya matang dengan sempurna.
Dandi tidak mau gegabah sebab jika rencananya tidak berjalan dengan lancar, bukan hanya Asih yang tidak akan bisa dia ambil lagi.
Melainkan juga bisnis Hanantyo bisa saja bangkrut karena permainan curangnya Jajaka Purwa.
Walaupun kekuatan Hanantyo lebih besar, tetap saja Jajaka Purwa tidak bisa diremehkan.
Banyak sekali rekan bisnisnya di luar sana yang bisa saja dia hasut untuk mau ikut membantu dirinya dalam menumbangkan bisnis Hanantyo.
Dandi ingin memperbaiki sistem yang salah selama ini di dalam pemikiran Jajaka Purwa.
Bukan mengajaknya berperang secara brutal.
Dandi ingin melawannya secara perlahan, tapi pasti.
"Gue ingin lo ajak gue berkeliling rumah lo ini," ucap Dandi. Tak lupa dengan tambahan senyumnya juga yang selalu terlihat dewasa itu.