Tapi sekali lagi, Bara tidak terpengaruh. Dia masih konsisten melajukan kendaraannya dengan kecepatan tinggi sampai dekat ke sekolah.
Dan ketika di tikungan jalan menuju sekolah. Bara dikejutkan oleh pemandangan tidak menyenangkan yang dia lihat sekarang.
Membuat laju mobilnya menjadi pelan.
Asih pun jadi aneh melihatnya.
Namun, Asih tahu apa penyebabnya.
Baru saja mobil yang ditumpangi Miftah lewat. Di dalamnya ada Karin yang sedang tertawa-tawa ceria dengan Miftah.
Dan bukan hanya itu, sekilas Asih dapat melihat kalau mereka saling menyuapi makanan.
Entah makanan apa yang dimasukan Karin ke dalam mulut Miftah dan sebaliknya, Asih juga tidak tahu.
Tapi ekspresi di wajah Bara memperlihatkan kesedihan yang teramat sangat. Kecemburuan.
Asih pun berdeham. Berpura-pura batuk.
Dan itu mampu membuat Bara kembali konsentrasi dan berpura-pura tidak melihat kemesraan yang tadi dilihatnya itu.
"Udah sampai. Ayo cepet turun!" kata Bara memerintah.
