Dan Sunarti memahaminya.
"Iya, Nyonya. Tapi saya yakin kalau suatu hari nanti, Tuan Muda Bara dan Tuan Muda Adrian juga bakalan jadi kebanggaan Tuan Jajaka Purwa." Sunarti berharap seperti itu. Dia mendoakan kedua Tuan Muda majikan utamanya itu.
Kirani mengangkat kedua tangannya. Berdoa.
"Semoga, ya Tuhanku," katanya tulus.
Tapi sebenarnya Kirani setengah bercanda. Dan itu membua Sunarti jadi ikut-ikutan mengangkat tangannya.
Dan setelahnya, keduanya sama-sama tertawa dengan kelakuan lebay mereka.
Majikan sama pelayan pribadi, errornya terkadang memang sama.
***
Bara keluar dari rumah.
Sekarang, dia sudah masuk ke daam mobil pribadinya dan kemudian mobilnya itu melaju kencang ke jalanan.
Bara tidak ingin menyempatkan diri untuk melihat bagaimana keadaaan Adrian yang sekarang katanya tengah berdiam diri di kamar tidak ingin diganggu.
Bara yakin kalau Kakaknya itu—Adrian, sekarang pasti sedang menghabiskan dirinya dengan segudang lamunan depresi.
