Asih pun tersenyum. Sebenarnya sama-sama bagus. Tapi untuk menyanjung si pemilik kamar. Asih pun memujinya.
"Lebih bagus punya, Mbak. Ini jauh lebih sejuk kurasa," jawab Asih.
Gisella pun tersenyum kecil sambil menutup mulutnya sendiri.
"Meskipun kau polos, kau ternyata bisa berbohong juga ya, Asih." Gisella kemudian menarik napas.
Tarikan napasnya terdengar kecewa. Dan itu membuat Asih jadi gugup.
Apakah Gisella bisa mengetahui kalau Asih telah berbohong? Apa jangan-jangan dia bisa membaca raut wajah?
Oh, tidak. Kalau begitu Asih salah jika berkata seperti itu sebab memang jauh dari dalam hati Asih.
Asih sendiri merasa pemandangan di kamarnya jauh lebih bagus.
Hanya saja, untuk hari ini … memang ketentraman yang Asih rasakan jauh lebih berbeda.
Jika di kamar Asih, Asih selalu kesal sebab setiap hari Jajaka Purwa selalu mengunjunginya.
Jadi, keindahan pemandangannya pun tidak begitu terasa.