Asih tidak mau Bara mendapatkan hukuman lagi.
Mendapatkan pertanyaan itu, Bara tertawa lepas.
"Apaan sih lo, Asih? Lo mikirin gue? Gue kira –" Bara menghentikan ucapannya. Tawanya pun juga. Bara pikir, bukan saatnya beradu argument dengan Asih.
"Cepet! Mau dianter ke sekolah gak? Jangan khawatir! Gue belum mendapatkan perintah yang menyatakan kalau gue gak boleh nganterin lo ke sekolah. Berarti itu tandanya, lo tetap boleh ke sekolah." Bara menjelaskan.
Dan dia pun pergi meninggalkan Asih.
Asih terdiam sejenak. Kembali menunduk. Dia berpikir sebentar. Berusaha mencerna perkataan Bara.
Dan Asih pun kemudian melihat langkah Bara yang menjauh darinya. Asih pikir, benar kata Bara.
Bisa saja Jajaka Purwa hanya menggertak. Dan kemarin, dia memang sedang dalam pengaruh minuman keras.
Orang yang berada dalam pengaruh minuman keras bisa berbuat apa saja dan bisa berkata di luar kontrol dirinya.