"Entahlah, aku tak tahu," balas Monika. Seolah tak peduli. "Bisa jadi si Asih kebablasan, kan? Karena … ya, dia dan Suami kita itu sering bercinta. Kau tahu itu kan? Pasti, Suami kita itu juga sudah jarang menyentuhmu." Monika pun tertawa.
Lalu dia pun pergi. Nenih juga menguntit si majikannya itu. Mereka berdua tertawa.
Kirani sekarang terdiam sendiri. Tawa Monika yang sudah semakin terdengar mengecil masih bisa dia dengar.
Kirani melihat jejak kepergian Monika dengan matanya yang menyipit, sinis.
"Huh, aku tahu kalau kau juga takut soal itu kan?" Kirani bergumam sendiri.
Dia pun ikut pergi setelah menghentakkan kakinya dengan kesal.
***
Asih sekarang tengah meringkuk. Ditutupinya tubuhnya dengan selimut.
Dia sudah berganti baju. Tadi, Jajaka Purwa juga sudah membantu Asih bersih-bersih sebelum dia beranjak tidur.
Dan sebenarnya, Asih tidak benar-benar ingin tidur. Dia hanya ingin menyendiri dan menangis dengan takdir yang menimpanya ini.