Membeli makanan cepat saji, terkesan lebih menyenangkan ketimbang menunggu moment yang tepat agar bisa menyantap makan malamnya yang sudah terhidangkan di depan matanya sekarang.
Adrian sudah tak berselera. Dan Bara, merasa terilhami dengan perkataan Kakaknya barusan.
"Ya, Kak. Aku setuju." Bara mendukung itu.
Dan secara bersamaan, keduanya pun berdiri dari kursi mereka dan pergi. Kirani yang mencegah kepergian mereka itu pun sampai tidak didengar oleh keduanya.
"Adrian! Bara! Kembali duduk," kata Kirani memerintah.
Tapi Adrian dan Bara sama sekali tidak mengiraukannya. Keduanya acuh, seolah sang Ibu mereka itu tidak berkata apa pun pada mereka.
Kirani mendecak kesal.
Kedua anaknya itu memang suka bertindak tanpa pertimbangan yang matang. Mereka lebih suka mendahulukan ego mereka sendiri.