"Ya, sudahlah kamu jangan ngarep-ngarep bisa punya istri cantik kayak Asih," gumamnya sendirian.
Di dalam mobil, Bara meledek Asih.
"Itu pacar lo? Hhahaha, cupu banget gayanya. Kampungan, cocok sih sama lo sebenernya."
Asih menoleh.
"Apa? Dia bukan pacar aku, dia juga tidak cupu. Itu namanya sederhana." Asih membela.
"Sandal jepit, kaos biasa, sama celana bahan parasut? Sederhana kamu bilang? Wajahnya yang masih muda jadi terlihat sangat tua. Enggak modis banget."
"Lah terus? Apa urusan kamu?" tanya Asih ketus.
Bara bingung, iya ya apa urusan dia? Terus kalau si Roni pacar Asih apa juga? Bara memutar otak untuk menjawab Asih.
"Ya kalau i-itu pacar lo … berarti selera lo jelek. Terus kalau kalian masih berhubungan, tentunya pasti gue bakal bocorin ke Ayah gue." Bara pun tersenyum, menggoda kemarahan Asih.
"Masih mending Kang Ronilah daripada –"
"Apa? Daripada apa? Lo mau bilang kalau lo mending milih Roni daripada Ayah gue? Gituh?"